
Partisipasi Politik
Dalam sistem politik terdapat salah satu bentuk proses politik yang akan dilihat dari partisipasi politik.dalam hal tersebut terlepas dari sistem politik yang bersangkutan. Partisispasi politik dapat kita tinjau dari tiga aspek, yaitu :
-
Apa yang disebut dengan partisispasi politik ?
-
Siapa yang berpartisispasi ?
-
Bagaimana bentuk dari partisipasi politik ?
-
Mengapa mereka berpartisispasi ?
Partisispasi adalah perihal turut serta, berperan serta atau ambil bagian dalam suatu kegiatan. Sedangkan politik menurut Miriam Budiardjo adalah usaha untuk menggapai kehidupan yang lebih baik. Pengertian partisipasi politik adalah kegiatan warga negara yang bertujuan untuk mempengaruhi pengambilan keputusan politik. Studi klasik mengenai partisipasi politik diadakan oleh Samuel P. Huntington dan Joan Nelson dalam karya penelitiannya No Easy Choice: Political Participation in Developing Countries. Lewat penelitian mereka, Huntington and Nelson memberikan suatu catatan: Partisipasi yang bersifatmobilized (dipaksa) juga termasuk ke dalam kajian partisipasi politik. Hal ini senada dengan yang disampaikan oleh Bolgherini yaitu bahwa dalam melakukan partisipasi politik, cara yang digunakan salah satunya yang bersifat paksaan (contentious). Bagi Huntington and Nelson, perbedaan partisipasi politik sukarela dan mobilisasi (diarahkan, senada dengan dipaksa) hanya dalam aspek prinsip, bukan kenyataan tindakan: Intinya baik sukarela ataupun dipaksa, warganegara tetap melakukan partisipasi politik.
Ada sedikit kesulitan dalam dalam penyajian berbagai bentuk partisispasi poltik, tersebut terlepas dari sistem politik yang bersangkutan : yakni,munculnya peranan para politisi professional, para pemberi suara, aktivis-aktivis partai, dan para demonstran/semua elemen yang ada.partisipasi politik yang diterapkan dalam berbagai tingkatan-tingkatan yang akan menyebabkan akibat yang besar pada suatu sistem dan akibat kecil pada sistem yang lainnya. Menurut Samuel P. Hungtington bentuk – bentuk partisipasi politik terbagi menjadi :
-
Kegiatan pemilihan ; kegiatan seseorang atau sekelompok orang dalam hal memberi hak suaranya pada saat pemilihan seorang pemimpin, yang dapat mempengaruhi proses atau hasil dari pemilu tersebut.
-
Lobby ; upaya seseorang atau sekelompok orang untuk menghubungi pemimpin dengan maksud mempengaruhi suatu keputusan yang akan diambil.
-
Kegiatan Organisasi – yaitu partisipasi individu ke dalam organisasi, baik selaku anggota maupun pemimpinnya, guna mempengaruhi pengambilan keputusan oleh pemerintah;
-
Contacting – yaitu upaya individu atau kelompok dalam membangun jaringan dengan pejabat-pejabat pemerintah guna mempengaruhi keputusan mereka, dan
-
Tindakan Kekerasan (violence) – yaitu tindakan individu atau kelompok guna mempengaruhi keputusan pemerintah dengan cara menciptakan kerugian fisik manusia atau harta benda, termasuk di sini adalah huru-hara, teror, kudeta, pembutuhan politik (assassination), revolusi dan pemberontakan.
Dalam hal membicarakan sebab – sebab waga Negara ikut berpartisispasi dalam politik, ada baiknya kita lebih menyinggung mengenai mengapa orang menghindari semua bentuk partisispasi politik, atau hanya berpartisipasi pada tingkatan yang paling rendah saja. Macam – macam istilah diterapkan pada mereka yang tidak turut serta ini, dan mereka dilukiskan secara berbeda – beda sebagai :
-
Apatis ( masa bosoh ) ; secara sederhana bisa didefenisikan sebagai tidak punya minat atau tidak punya perhatian terhadap orang lain, situasi, atau gejala – gejala pada umumnya atau pada khususnya.
- Sinisme ; meliputi kepasifan dan ketidak – aktifan relatif, merupaka suatu sikap yang dapat diterapkan baik pada aktivitas maupun ketidak – aktifan.