top of page

Konsep-Konsep Politik

Konsep dasar merupakan hal yang paling penting dalam melakukan analisa terhadap fenomena. Konsep akan melahirkan beberapa pendekatan.

 

1. Konsep klasik

Dalam paham konsep ini, politik dimaknai sebagai kegiatan yang dilakukakn untuk mencapai kebaikan bersama, aristoteles, plato, merupakan tokoh yang terkenal dalam konsep ini. Urusan bersama adalah kegiatan politik dalam pahaman konsep ini. Aristoteles mengemukakan, manusia merupakan zoon politicon, interaksi diantara manusia tak bisa dilepaskan dari politik. Skala makro; politik sering didefinisikan sebagai konstitusi (aturan main) untuk mencapai kebaikan bersama.

 

2. Konsep kerangka kelembagaan.

Politik didefinisikan atau dibatasi dalam hal penyelenggaran negara, atau berkaitan dengan institusi. Konsep ini berkaitan dengan distribusi kekuasaan. Politik diidentikkan dengan kelembagaan formal, melihat berdasar insititusi, konsep dasarnya dari max weber ( penataan kelembagaan).

 

3. Konsep kekuasaan

Influence ( pengaruh) , kemampuan berpolitik dapat berupa formal ataupun tidak formal. Salah satu tokohnya dalam dunia modern, ialah michael foucault yang mengemukakan ‘’knowledge is power”, ia berasumsi pengetahuan adalah kekuasaan, atau dalam kekuasaam informal ini dikenal dengan legitimasi kuasa berdasar pada ilmu pengetahuan.

4. Konsep fungsionalisme

Mengenal politik sebagai suatu fungsi, hanya berdasar pada kepentingan pribadi tertentu maupun kelompok. Tokohnya yang terkenal ialah Harold D lasswell yang mengemukakan “ politics is who get what,how, and when. Perkembangan ini dimulai pada masa modern. Erat kaitannay dengan teori ekonomi. Konsep ini juga dikenal dengan politik ialah perolehan manfaat dari orang lain.

 

5. Politik sebagai konflik

Tesa dasar dari tokoh “karl marx”. Terdapat dialektik marx ( konflik dan konsensus). Konflik pemilu dicontohkan, politik memainkan sebagai peran kanalisasi konflik, pemilu merupakan pertarungan yang didalamnya cenderung terdapat konflik. Peran politik ialah mengkanalisasi konflik dalam pemilu.

 

Konsep diatas kemudian melahirkan asumsi-asumsi dalam politik ;

 

1. Asumsi berdasar pada kelangkaan

Setiap masyarakat dalam kehidupannya atau interaksinya mengalami kelangkaan. Kelangkaan ialah keadaan dimana terdapat atau terjadi gap antara permintaan dan penawaran. Politik kemudian memainkan peran sebagai proses distribusi kekuasaan atau distribusi sumber daya.

Elite-elite politik kemudian mendistribusikan kekuasaannya, distribusi sebagai alokasi nilai. Easton mendefinisikan politik sebagai alokasi nilai yang bersifat otoratitatif.

 

2. perilaku politik

Politik dilihat sebagai hubungan yang sosiologis, politik juga dilihat sebagai hubungan yang bersifat ekonomis. Politik yang didalamnya terdapat interaksi, kemudian dikaitkan dengan perilaku manusia ( aspek sosiologis dan ekonomis). Salah satu contohnya ialah konsep fungsionalisme.

 

3. keputusan/ kebijakan

Melahirkan terori-teori seperti kebijakan publik, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

 

4. konflik dan konsesnsus

 

5. masyarakat

  • Civil society

  • Gerakan sosial

  • NGO

© 2014 by Himapem FISIP Unhas. Supported by  Wix.com

 No. 8 EdisiE Septeededewdwdswember

bottom of page